Selamat datang di Ruli Paymand Blog

Kita dapat berbagi dengan sesama, sampaikan kabar yang membuat semua orang menjadi terInspirasi.

Senin, 31 Mei 2010

PEMILUKADA MUNA, Perubahan yang diharapkan............... 
 Oleh : Ruli Paymand

Sebentar lagi Pemilukada di kabupaten Muna akan digelar. Pencoblosan tinggal menghitung hari, tepatnya 9 hari lagi (10 juni 2010). Para calon sibu berkampanye dari Desa ke desa. Untuk menarik simpati warga mereka mengadakan hiburan musik dengan mendatangkan penyanyi Ibukota (ibukota Propinsi or ibukota Negara). Para pendukung Silih berganti berorasi untuk menyampaikan komitmen terhadap para calon. Sementara Ribuan warga berdesakan untuk melihat calon yang didukungnya. 

Suasana Kampanye begitu Ramai....Ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak semua berkumpul untuk menghadirinya. Sebagai catatan adalah semoga mereka datang bukan hanya sekedar menikmati hiburan yang ditampilkan, melainkan sungguh-sungguh ingin mendengar Visi Misi para Calon sebagai referensi dalam melakukan vote nantinya. Fanatisme pun jangan sampai berlebihan, sehingga lupa bahwa pesta ini hanya berlangsung dalam hitungan bulan,setelah itu kita akan kembali menjadi warga negara yang harus tetap terlibat dalam proses-proses pembangunan di daerah. 

Dari 5 calon yang ada, 1. KADIN (La Ode Kardini - Kamaruddin), 2. ILHAM (La Pili - La Ode Halami), 3. DAMAI (dr. Baharuddi - Malik Ditu), 4. GADIS (La Ode Gawu - Arwaha adySyaputra), 5. RAMAH (Rusman Emba - Haridin), memiliki Visi Misi untuk membangun Muna di masa yang akan datang. Sebagai Konsep sudah sangat bagus, semoga mereka tidak lupa untuk mempertanggungjawabkannya ketika mereka dipilih sebagai pelayan Masyarakat nantinya (BUPATI). Partisipasi warga, pemberdayaan perempuan, reformasi birokasi.... harus menjadi catatan penting bagi warga yang harus selalu diingatkan jika kelak mereka lupa untuk mengimplemetasikannya.

Pada akhirnya pesta ini adalah pesta seluruh rakyat Muna... ditangan rakyatlah masa depan Muna 5 tahun ke depan. Jangan salah pilih jika ingin membuat perubahan yang lebih bermakna.

Senin, 10 Mei 2010


MENDORONG KETERLIBATAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
MELALUI PEMBERDAYAAN EKONOMI LOKAL
(oleh Wa Ode Rulia PayMand, Wakil Ketua Badan Eksekutif Perkumpulan SWAMI)

Budaya Patriarkhi yang mengakar pada kehidupan masyarakat menempatkan perempuan pada posisi yang kurang beruntung. Diskriminasi, peminggiran hak dan subordinasi serta beban ganda sering menimpa kehidupan kaum perempuan, terutama mereka yang tergolong dalam kaum miskin. Dalam kehidupan keluarga, sering kali anak perempuan menjadi warga kelas 2 (dua) untuk mendapatkan akses terhadap pendidikan dibandingkan anak laki-laki dan mereka diberi tanggungjawab yang sangat besar untuk mengurus keperluan rumah tangga (domestik). Di sektor publik pun, Posisi perempuan tidak cukup beruntung, misalnya ketersediaan lapangan kerja bagi perempuan dan keterlibatan dalam proses-proses pengambilan kebijakan.

Senin, 19 April 2010

Lokakarya Pembelajaran (Vibrant)

Jumat, 16 April 2010

SEMANGAT ITU, MASIH ADA PADA MEREKA
(Catatan dari Lapang, Program Penguatan Kelompok Orang Tua Murid dan Guru di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara)

Oleh : Lia PayMand

Mengantongi banyak Ijazah ternyata tidak menjamin bagi seseorang untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Kenyataan ini dialami oleh Gafarudin, salah seorang anggota Kelompok Orang tua Murid di kota Bau-Bau yang sudah mengenyam pendidikan tinggi tetapi ia merasa tidak mendapatkan banyak manfaat dari jenjang pendidikan formal yang diraihnya.

“Nama saya Gafarudin, pekerjaan saya bertani. Anak saya sudah duduk di bangku SD. Saya Sekolah sampai Perguruan tinggi dan saya mengoleksi 4 lembar ijazah tapi sampai hari ini saya susun rapi di dalam lemari”

Pak Gafarudin bisa dibilang cukup beruntung karena sempat mengenyam Pendidikan Tinggi. Sementara banyak masyarakat lain yang cukup puas hanya bisa menamatkan Sekolah Dasar dan mengubur cita-cita mereka karena alasan tidak ada biaya. Pada umumnya masyarakat yang ada di pinggiran kota (sebut saja Kaum Marginal) yang pekerjaan sehari-harinya bertani, beternak, ojek atau pedagang eceran kebanyakan hanya tamat Sekolah Dasar. Berharap, pengalaman pahit tidak bisa melanjutkan pendidikan tidak akan terjadi pada anak-anak mereka, tapi apa daya biaya pendidikan begitu mahal. Demi menafkahi keluarga dan menyekolahkan anak, Mereka rela membanting tulang dan menguras keringat.

Senin, 05 April 2010

Minggu, 04 April 2010

My pic



Jumat, 26 Maret 2010



Rabu, 24 Maret 2010

Diklat Sistem Penganggaran Daerah


Mereka berkumpul di Hotel Alia Raha (MUNA-Sulawesi Tenggara) terdiri dari berbagai elemen ( masyarakat Desa (OR), Pers, NGO dan DPRD) untuk sama-sama belajar mengenai sistem perencanaan dan penganggaran daerah. tak ada lagi perbedaan status, yang ada adalah serius mendengarkan materi dari para narasumber (ICW dan IBC) serta berlatih menganalisa dokumen APBD kabupaten muna tahun 2010.

Selama 3 hari mereka belajar bersama, diseleingi dengan games agar suasana pelatihan tidak membosankan. di hari terakhir, peserta Diklat menyempatkan diri untuk berdialog di radio Getar 09 Raha, 96,2 FM dengan Narasumber Abdullah dahlan dari ICW, La Ode Salama alias Roy Salam dari IBC dan La Ode Amrin Saafi dari kalangan Jurnalis. Tema yang diperbincangkan adalah serba-serbi penganggaran daerah termasuk didalamnya bagimana partisipasi warga dalam proses perencanaan dan penganggaran daerah. Pada akhir sesi mereka berbagi bingkisan dengan sahabat sejati yang sekaligus menutup acara pelatihan. Pada saat berbagi bingkisan mereka menyampaikan sebait puisi motivasi ataupun pesan bijak kepada para sahabat mereka.

Selasa, 23 Maret 2010

PHJM Muna



Muna yang terkenal dengan Kota Jati, saat ini memiliki areal hutan jati milik masyarakat diperkirakan mencapai 130.000 Ha. Pendataan yang dilakukan oleh Perkumpulan Swami pada bulan januari dan februari 2009 teridentifikasi seluas 1000 ha yang ada di 8 kecamtan. Tanaman jati ini berumur antara 2 - 15 tahun bahkan beberapa pohon diantaranya sudah mencapai umur 20 tahun.

dari hasil identifikasi tersebut maka dibentuklah sebuah asosiasi petani hutan jati milik yang dikenal dengan ASOSIASI PHJM kabupaten Muna. asosiasi ini bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan melestarikan lingkungan melalui pengelolaan hutan secara lestari. saat ini PHJM sudah memiliki 5 simpul yang berada di tingkat kecamatan. tugas selanjutnya adalah bagaimana PHJM terus eksis dan mampu menguatkan lembaganya sehingga bisa mewujudkan cita-citanya.



pemandangan di fosil kapal sawerigadi

Situs Bersejarah



Kota Muna (kampung lama) memiliki situs bersejarah salah satunya adalah fosil kapal sawerigadi. Konon ceritanya kapal ini berasal sulawesi selatan yang berlayar ke pulau muna ratusan tahun yang silam.

untuk mencapai lokasi ini, bisa dengan kendaraan bermotor. jaraknya sekitar 30 Km dari kota Raha.

diskusi anggaran bersama warga


APBD yang menjadi dokumen publik sering tidak menjadi pengetahuan bagi warga terutama mereka yang berada di desa. Jangankan menelaah dokumennya, melihatnya saja tidak pernah. diskusi dengan mereka di desanya masing-masing (KOntu, Bakeramba, Kota wuna, dan desa lainnya) menunjukan bahwa proses perencanaan dan penganggaran pembangunan masih jarang melibatkan mereka. warga yang menjadi ujung tombak perencanaan sering terabaikan, sehingga usulan warga dalam proses musrenbang sering tidak terealisasi.

sekretaris Bapeda muna saat dialog di Radio mengatakan bahwa warga desa jarang menghadiri musrenbang meski sudah diundang melalui kepala desa. sementara warga juga mengatakan hal yang berbeda bahwa ketidakhadiran mereka karena tidak mendapatkan informasi. Menariknya adalah saat diskusi kampung untuk membahas item anggaran Puskesmas mereka sangat antusias. bahkan ada yang mengatakan " wah.... anggarannya begitu kecil, mana cukup tuk berobat bagi warga. plot anggarannya hanya 1 - 3 % dari anggaran yang ada". Pengetahuan ini moga menjadi kesadaran yang sungguh-sungguh untuk membuat perubahan yang lebih bermakna buat warga desa.